Gw nulis ini tgl7 Feb 2008, dan skarang harga emas udah tembus Rp 269.000/gram. Banyak yg bilang harga emas saat ini mencatat record baru tertinggi dalam sejarah. Tapi kebanyakan orang yg ngomong gitu cuma menilai dari perbandingan harga emas versus nilai Rupiah. Padahal yang namanya nilai Rupiah, sama kayak uang kertas lain nya, itu hanya memberi ilusi menyesatkan doank. Buktinya? Kita smua tahu berkat inflasi, rupiah yang anda punya dahulu, dengan nilai yg sama, tak bisa membeli barang yg sama di jaman skarang, karena nilainya udah turun. Berkat intervensi pemerintah (manusia) sajalah anda (hanya yg beruntung saja) bisa mendapatkan lebih banyak uang (misal: gaji naik) ketimbang dahulu guna mengimbangi inflasi yg terjadi. Inflasi sengaja di bikin oleh pemerintah agar ekonomi terus bergerak. Tapi inflasi pulalah yg justru melemahkan nilai tukar uang Rupiah itu sendiri. Pisau bermata dua.
Pertanyaannya, berapa harga emas sesungguhnya saat ini? Rp 269.000/gram itu hanya versi pemerintah, versi intervensi mereka, versi Rupiah. Nilai sesungguhnya itulah yg membuat investor tertarik untuk invest di emas (padahal tak sedikit orang yg terbuai dengan angka Rp 269.000 itself alone). Untuk menjawab pertanyaan itu, gw coba pake acuan CPI (Consumer Price Index) utk hitung harga emas setelah memasukkan komponen inflasi didalamnya. Pemerintah punya CPI nya sendiri. LSM dan publik juga punya CPI versi mereka sendiri, dalam hal ini, CPI bikinan John Williams dari http://www.shadowstats.com/
Pertanyaannya, CPi yang mana yg mo kita pakai? Bedanya begini, CPI nya ShadowStats tidak memasukkan perubahan (intervensi) yang di lakukan pemerintah sejak awal 1980an. Kasarnya CPI ShadowStats adalah CPI yang di pakai pemerintah utk hitung inflasi kala Jimmy Carter berkuasa.
CPI versi pemerintah itu sudah di manipulasi demi kepuasan publik, dengan sesedikit mungkin memasukkan inflasi didalamnya, jadi laporannya kelihatannya ok ok saja. Semakin rendah inflasi, smakin berkurang beban pemerintah dalam membiayai publik (kayak jaminan hari tua dll), semakin aman bujet negara dari ancaman defisit. Imbalannya? Penerima dana dari pemerintah itu akan menerima hukuman nya, karena uang yg mereka terima kala pensiun sudah berkurang nilainya dari sejak awal mereka masih produktif/kerja puluhan tahun yg lalu, karena uang yg mereka sisihkan utk iuran ke pemerintah itu, sama sekali tidak ada komponen inflasi didalamnya.
Utk jelasnya kita pake ilustrasi aja (lihat grafik).
Seumpama anda punya duit sebesar $850 di Januari 1980. Kalo pake CPI versi pemerintah, tuh duit mustinya udah bernilai US$ 2310 di Febuari 2008 ini. Kalo semua rekayasa dan intervensi pemerintah terhadap nilai tukar mata uang nya di hilangkan dari CPI, maka mustinya tuh duit bernilai US$ 6255 di masa kini. Grafik diatas memperlihatkan ilustrasi serupa ama cerita tadi, di mana nilai emas sesungguhnya (warna biru) versus nilai emas menurut versi pemerintah (warna merah).
Grafik itu memperlihatkan 2 hal penting. Pertama, walau nilai emas skarang udah Rp 269.000/gram, tapi di bandingkan garis warna biru tadi, harga Rp 269.000 masih tergolong murah karena jauhnya jarak garis merah dan biru tadi.
Kedua, kian menjauhnya garis biru vs merah menandakan Rupiah dan hampir semua mata uang lainnya, kehilangan nilai daya jualnya dari tahun ke tahun.
Pemerintah gak bodoh, mereka tahu fakta ini, tapi mereka tetap memilih membunuh emas dengan intervensi2x nya yang stupid, dengan menerbitkan CPI tahunan yang fake kepada publik, guna memberi ilusi kalo emas itu tidak menarik utk di jadikan investasi, guna memberi ilusi pada publik jika inflasi bukanlah sesuatu yg perlu di takuti (terbukti gaji anda di naikkan toh?).
Selama ada intervensi pemerintah (dan tampaknya akan selalu seperti itu di masa masa depannya), emas akan di paksa terus murah harganya. Memungkinkan investor membeli emas dengan harga murah dari yang semestinya (harga real yg gak ada intervensi pemerintah). Pemerintah = manusia juga. Dan kemampuan manusia ada batas nya. Intervensi ada batas nya. Pernah dengar efek bubble? Gelembung balon yg pecah karena tak kuat lagi menahan tekanan ekonomi? Semua bikinan (rekayasa) manusia itu ada batasnya. Sooner or later, efek itu akan tiba. Kapan? waktu yg akan membuktikkan. So far, berita moneter dunia gak ada yg ngenakin beritanya, kesannya semakin worst aja. Hingga the judgment day itu tiba, teruslah ngumpulin emas yg undervalued itu dengan rupiah yang overvalued itu. Karena begitu bubble nya pecah, maka pemilik emas akan kaya mendadak dalam semalam saja.